Rangkuman singkat oleh Gabriel Paskalis Puma
Manusia Indonesia : Cetak ulang ke 3
Mocthar Lubis
Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2016
ISBN 978-979-461-818-9
Lanjutan Bagian 2 : https://gabrielpaskalispuma.wixsite.com/noteblog/post/rangkuman-manusia-indonesia-mochtar-lubis-bagian-2
Dunia Kini
Dunia sekarang mengalami jurang yang besar antara masyarakat negara maju dan negara berkembang, digambarkan bahwa semakin besar pendapatannya berarti negara tersebut sudah maju, dengan ukuran ekonomi yang dibentuk oleh ahli-ahli barat, yang akhirnya mempengaruhi negara berkembang.
Padahal adanya pengotakan, yang menjadikan mereka yang didaerah yang disebut terbelakang dan berkembang tidak yakin dengan kemampuan dan pengetahuan mereka, padahal belum tentu jika secara ekonomi tidak maju, sedangkan pengetahuan mereka tidak maju
Bagaimana pula kita mengamati kemajuan tersebut, apakah kita ingin menjadi orang yan berpikiran waras ingin melihat masyarakat mereka membanting setir dan mengubah tujuan-tujuan hidup manusia dari mengejar keuntungan kebendaan, yang membawa manusia kejurang habusnya sumber daya alam, peracunan lingkungan hidup, kerhancuran keseimbangan alam, dengan alat-alat mesin, computer, yang amat maju, mengalahkan konsiderasi-konsiderasi manusia, dan telah berdaulat untuk mempertahankan angka GNP atau GDP menjadi ukuran masyarakat maju dan terbelakang
Berbagai jenis usaha ekonomi dan taktik-taktik negara maju, dalam menguasai pasar, dengan menaikan dan menurunkan harga, impor & ekspor, teknologi yang semakin maju, apakah kita hanya diam? Amat pentingnya bagi kita meningkatkan kemampuan kita untuk dapat mengikuti, memahami sebaik-baiknya seluruh perkembangan dan perubahan yang sedang terjadi di Dunia di sekeliling kita kini dan selama masa menjelang tahun 2000 mendatang. Kita perlu mendapat segala data tentang apa saja yang terjadi didunia bukan saja mengenai kemajuan ilmu dan teknologi, tetapi perubahan yang bersifat kemasyarakatan dan nilai-nilai dan sikap manusia. Coba bayangkan berapa banyak pengetahuan yang kita harus periksa untuk jangan ketinggalan.
Dari data-data yang didapat akan merubah persepsi manusia Indonesia di bidang sosial, ekonomi, politik, dan budaya, dan dapat merubah perilaku antar manusia dengan manusia, manusia dengan negara, dan negara dengan negara, bangsa dengan bangsa, dan akan merubah persepsi manusia mengenai kekuasaan, “ekonomi maju” dan nilai-nilai.
Ketika kita melihat scenario-skenario ekonomi negara maju dan melihat alurnya, jika kita lihat dunia secara singkatnya pada lingkaran setan negara-negara kaya.
Bagaimana keluar dari lingkaran setan tersebut?
Jawaban:
Dengan berdaya upaya agar kehidupan bangsa kita jangan terlalu banyak tergantung daru mereka dengan memobilisasi sumber-sumber manusia, dana dan alam kita, sebaik-baiknya dan seefisien yang dapat kita lakukan, dengan berhemat sampai menghitung sen, menghentikan sama sekali korupsi, dan memusatkan usaha dan pengabdian kita pada perbaikan dan penghidupan rakyat kita.
Kita tidak sepenuhnya dapat melepaskan diri dari sistem dan jaringan ekonomi, keuangan, dan perdagangan internasional, yang selama ini telah kita masuki dengan membuka pintu tanah air seluas-luasnya pada mereka, akan tetapi kita masih dapat melakukan daya upaya untuk sebuah hempasan. Jika kita tidak berubah, maka kita hanya akan menjadi kuli kasar negara kaya, relakah anak cucu kita mengalami nasib demikian?
Kesimpulan
Sekarang izinkan saya untuk membuat beberapa kesimpulan umum:
Kesatu, dari banyaknya ciri-ciri buruk bangsa Indonesia tadi, masih banyak ciri-ciri yang memberikan harapan pada kita, asal kita selalu menyadarinya, dan penuh kesadaran mengurangi sifat-sifat buruk kita dan mengembangkan sikap-sikap baik kita
Kedua, Kita harus menciptakan kondisi masyarakat dimana manusia dan masyarakat kita dapat mendewasakan diri, terlepas dari kungkungan semi atau neo feodalis, lanjutan dari masyarakat feodalis kita dahulu
Ketiga, Kita harus belajar Bahasa Indonesia secara lebih murni, lebih tepat dalam hubungan kata dan makna, yang mengandung pengertian bahwa kata kita harus sesuai dengan perbuatan kita.
Keempat, Kita jangan meremehkan sumber-sumber pengucapan artistic masyarakat zaman dahulu, yang mana masih mengandung kekayaan besar sebagai sumber inspirasi dan dapat mendorong dan mengembangkan daya imajinasi dan kreatif artistic masyarakat Indonesia kini, dengan membangun museum-museum hidup, dimana kita dapat memahami benda-benda atau warisan-warisan leluhur kita yang kaya tersebut
Saya mengusulkan untuk mengajarkan kerajinan tangan lebih teliti lagi di tingkat sekolah dasar sehingga menjadi dasar berkembangnya daya kreatif kerajinan dan seni rakyat kita kembali.
Saya mengusulkan agar kita berhenti melakukan pengucapan kata panggilan “Bapak” terhadap segala rupa pembesar dan penguasa, dan menyapa mereka dengan panggilan “Saudara”, bukankah lebih mesra panggilan yang kita hendak pertahankan?
Saya mengusulkan agar kita melepaskan rasa ketakutan dan was was kita untuk menyampaikan yang kita yakini adalah kebenaran bagi siapapun juga
Saya mengusulkan agar pengucapan budaya dan seni kita dirangsang dengan berbagai cara, karena saya yakin lewat pengucapan seni kita dapat memperkaya dan menyumbang , kita akan dapat mencapai kebenaran secara langsung
Saya mengusulkan pergaulan yang lebih erat antara penguasa, swasta, dan dunia seniman, agar pandangan kekuasaan mereka diimbangi oleh pandangan-pandangan dan pengalaman artistic dan kemanusiaan
Saya mengusulkan kembali agar kita mengembangkan kembali kekuatan-kekuatan Indonesia ,yang di zaman lampau telah menjadi orang-orang hebat, contohnya pelaut yang handal, pedagang yang handal.
Kita harus mengembangkan kembali daya pedorong yang telah mengembangkan puncak hasil seni bangsa kita dalam bentuk seni tari dan music, seni pahat patung dan ukir, arsitektur dari Borobudur, dan candi-candi lainnya, seni ornamentik, pandai emas dan perak, barang seni dan tembaga, tenun-menenun, anyaman
Kita harus membuat budaya dan seni jadi alat pembebas bangsa kita dari cengkraman dan belengu tata nilai yang selama ini menjadi penghambat dan membuat manusia Indonesia jadi mengkerut kecil dan kerdil dalam daya insprasi dan ciptanya.
Kita harus mendorong pengucap seni agar dapat menanam kembali rasa keyakinan dan kepercayaan pada diri manusia Indonesia.
Saya mengusulkan agar bangsa Indonesia lebih bersikap manusia dari pada manusia kita.
Saya mengusulkan agar kita mengembangkan kepercayaan yang lebih besar dan semakin tegas pada diri kita sendiri, dan memperkuat kemampuan kita untuk memecahkan masalah bangsa kita dengan kekuatan diri kita sendiri, baik tenaga pikir kita, maupun daya berbuat kita.
Saya mengusulkan agar kita menumbuhkan etnik bangsa kita kembali, mengembangkan tata nilai yang dapat memperkuat kemampuan untuk membedakan antara yang benar dan yang salah, antara yang patut dan tidak patut, antara benar dan tidak benar, antara yang hak dan yang bathil, antara kepentingan sendiri dan kepentingan masyarakat, antara yang layak dan tidak layak, antara adil dan yang zalim, dan sebagainya.
Kita harus menumbuhkan solidaritas kita pada generasi kita yang belum dilahirkan, agar mereka menikmati tanah air kita yang kini masih hijau dan subur dan penuh dengan kehidupan segara rupa yang indah dan menarik, agar mereka juga dapat melangsungkan hidup mereka
Kita perlu menghidupkan kembali kreativitas seni dan kerajinan rakyat kita. Menghidupkan kembali akan memberi pada bangsa kita warna dan corak yang berwatak Indonesia, dan ikut pula membantu kita menemukan jati diri atau identifikasi kita dalam dunia sekarang ini
Kita juga harus bisa menjawab betapa pentingnya pendidikan yang dapat menjawab tantangan dunia saat ini, dimana terus berkembangnya ilmu pengetahuan, jelas betapa banyaknya ilmu pengetahuan yang harus kita pelajari, kita kejar, kita sistemisasi, kita pahami, dan untuk ini kita membutuhkan orang-orang yang berpengetahuan, pengertian, hati nurani, kejujuran dan berdedikasi.
Terima Kasih
didalam buku Manusia Indonesia ada juga bab tambahan yaitu "Tanggapan-Tanggapan" yang saya tidak rangkum karena merupakan pandangan-pandangan oleh berbagai ahli-ahli yang mengambarkan masyarakat indonesia dari perspektif lain yang dalam buku ini tidak digambarkan dengan baik, dikarenakan di buku ini Mocthar Lubis memfokuskan pada ciri-ciri buruk masyarakat indonesia yang mana membuka pandangan kita sehingga mempertanyakan apakah benar demikian, pembelaan ataupun pembenaran lainnya itu juga dapat di jadikan patokan, sebagai pandangan lainnya, semakin baik kita mengetahui diri kita sebagai manusia Indonesa, semakin baik juga kita dapat berkaca dan mengevaluasi.
Silahkan membeli buku ini di Manusia Indonesia (cetak ulang ke 3) | Toko Buku Obor Online
Comments