beberapa hari yang lalu, diriku dipadatkan oleh kegiatan-kegiatan kehidupan yang cukup menguras mental dan tenaga, terkagum dengan mereka yang memiliki pemikiran-pemikiran di hebat di media berbagi video "Youtube"
dibalik renunganku, bahwa informasi menjadi sesuatu yang amat sangat berharga, namun apa yang terjadi ketika kita dipenuhi oleh informasi, menjadikan sesuatu itu menjadi biasa, dan terlewatkan dengan mudahnya.
begitu besarnya informasi menjadi membuat kita mudah terdistraksi dan mudah untuk melupakan apa tujuan utamanya. berselancar internet sudah menjadi salah satu kegiatan wajib bagi manusia modern, bukan sebagai kegiatan dengan maksud dan fungsi tertentu, namun hanya berkeliling lalu lalang kesana kemari mencari informasi-informasi yang belum kita ketahui
Informasi bahkan menjadi sebuah "narkoba" bagi hidup kita, mengapa saya mengatakannya sebagai narkoba? kita menyenangi informasi dan ketagihan dalam mengali informasi.
"To the brain, information is its own reward, above and beyond whether it's useful," said Assoc. Prof. Ming Hsu, a neuroeconomist whose research employs functional magnetic imaging (fMRI), psychological theory, economic modeling, and machine learning. "And just as our brains like empty calories from junk food, they can overvalue information that makes us feel good but may not be useful -- what some may call idle curiosity."
inilah yang kita dapatkan di zaman yang penuh dengan informasi ini, kita merasa khawatir ketika tidak mendapatkan informasi, bahkan gelisah, bahkan tidak bisa tidur nyenyak ketika ada Meme yang tidak kita pahami.
di generasi sepantaran diriku yaitu gen-z yang tidak menerima sebuah informasi secara mentah-mentah dan sudah lumayan mahir dalam mengolah dan mengumpulkan data dalam internet, kegelisahan tidak memahami dizaman yang luar biasa kemudahan informasi sangatlah besar, entah karena hanya dari satu sudut pandangku saja atau seperti apa, kebutuhan internet di zaman ini sangatlah menguasai, sebelum adanya internet, adanya kebutuhan listrik yang menopang alat-alat internet saja, ketika beberapa saat kehilangan dayanya, menjadikan kita mengalami kesulitan dikarenakan pilihan-pilihan untuk menghabiskan waktu dan bertindak menghilang, ide dan kreativitas kita hilang dikarenakan adanya internet.
besarnya ketergantungan atas informasi ini dalam bertindak juga terkadang membuat diriku sendiri berpikir bahwa besarnya kemampuan dan keterbukaan konflik yang kapan saja bisa terjadi dikarenakan informasi yang salah atau memang dibentuk menjadi sebuah kesalahan. dimanfaatkannya untuk kepentingan-kepentingan mereka yang ingin berbuat buruk diketerbukaan ini, apalagi dalam dunia internet, tersembunyinya identitas menjadi sarana menyampaikan pendapat seluas-luasnya dan sepuas-puasnya, layaknya diriku berbicara dalam blog ini, membuat kita merasa aman.
internet menjadi sarana pertukaran opini dan pendapat, baik dan buruk, begitu politisnya dampak yang dapat ditimbulkan oleh internet, membuat keterbukaan informasi ini menjadi ajang saling mencari kekuasaan.
kurang lebih seperti itulah kekhawatiran diriku, bahwa kemudahan mendapatkan informasi, juga memudahkan kita untuk semakin menglobal dan menjadi satu kesatuan, sebagai sesama manusia, melindungi, dan saling berbagi pengalaman, dan terkadang menghilangkan prioritas-prioritas kita, kebajikan kita, keunikan kita, nilai-nilai kita, semua bergerak dalam satu trend yang diolah oleh banyak manusia. sehingga menjadikan apa yang kita pahami dan pelajari diwilayah lain tidak bisa diterapkan di wilayah sendiri, dikarenakan banyak keunikan, nilai, dan prioritas yang dimiliki oleh wilayah tersebut.
kemudahan informasi, memang membuat kita terbuka atas keadaan, namun untuk mengarungi lautan yang dalam dan luas di internet, tanpa dasar untuk mengantungkan idealitas diri, dirimu hanya tenggelam mengapung didunia yang amat luas dan dalam. semakin abstraknya tujuan dalam mencari informasi menjadikan kita melupakan tujuan kita, ketika penulis berselancar di internet ketika merasa terkatung-katung, saya menemukan metode-metode untuk menguatkan diri sendiri, melalui personal branding dan hal lain-lainnya, nyatanya metode-metode tersebut, mengembalikan semuanya pada diri kita, sebagai sebuah pengamatan pada diri sendiri, membuat kembali kesadaranku bahwa informasi adalah sebuah alat, layaknya narkoba penulis tidak menyadari waktu yang dihabiskan olehku dalam berselancar di Internet.
seramnya lagi, informasi yang didapatkan tidak tertanam secara baik dalam ingatan jangka panjang sehingga hanya sebagai obat penenang hati yang gundah, yang mana informasi yang ada dimaksudkan oleh sang penulis informasi memberikan manfaat bagi pembaca sehingga kedepannya mereka dapat terlepas dari permasalahan dan persoalan, namun nyatanya dikarenakan kemudahan mencari informasi, kita tergantung dan cepat melupakan berbagai hal dikarenakan hal tersebut ada di internet.
bertanya-tanyalah dalam hatiku , bahwa apakah manusia siap akan semua hal ini? dimana kemajuan zaman terus melesat sedangkan banyak manusia yang belum memahami secara mendalam apa yang diciptakan tersebut. penulis terkagum-kagum akan mereka yang menyampaikan teori-teori pembelajaran, inspirasi, dan berbagai macam hal yang menarik di media internet, mereka sebagai orang yang memahami mau berbagi secara cuma-cuma ilmu yang mereka pegang, demi masa depan orang lain, dengan penelitian-penelitian dan temuan-temuan mereka berusaha menyampaikan sesederhana mungkin apa yang mereka pahami, ini adalah kebaikan dalam kemudahan informasi.
menjadikan kita sebagai generasi yang berhubungan dengan internet harus waspada, teliti, dan selalu mengingat apa maksud dan tujuan sehingga apa yang kita laksanakan tidak akan merugikan orang lain ataupun diri sendiri. memang tidak semudah untuk membalikan telapak tangan, tapi ini adalah usaha yang dapat kita lakukan demi masa depan yang lebih baik.
Terima kasih
ketidakjelasan tulisan ini berdasarkan pemikiran tiba-tiba penulis, yang ingin penulis tuliskan dalam blog ini, untuk mencatat bagaimana penulis belajar dan memahami kondisi sekitar penulis, penulis akan berusaha untuk meluangkan waktu untuk menulis pemikiran-pemikirannya kedalam bentuk tulisan.
Comments