top of page

Berpikir Cepat, Pintar Berbicara oleh Matt Abrahams

Writer's picture: Gabriel Paskalis pumaGabriel Paskalis puma


Orang-orang membenci saya, orang-orang takut pada saya. Karena kalian tahu saya adalah profesor komunikasi, dan orang-orang yang merupakan paling ceria, kreatif dan entrepreneur yang saya tahu, dikarenakan saya memegang teknik dan tekniknya itulah yang membuat mereka takut dan enggan pada ku, karena sebagai profesor saya memiliki kemampuan untuk melakukan "cold calling", yaitu dimana saya melihat murid saya dan tiba-tiba bertanya "apa yang kamu pikirkan?", "Apa yang kamu rasakan mengenai apa yang dibicarakan?", "Bagaimana ini dapat berdampak padamu?" Dan ini menyebabkan kepanikan, ketika saya menyuruh seseorang untuk menyampaikan pendapatnya secara artikulasi, tidak hanya murid saya namun semua orang.


Saya juga berpikir bahwa itu tidak sopan dan itu sulit, tapi orang-orang takut pada itu.

85% orang berkata bahwa mereka takut berbicara didepan publik dan mungkin 15% lainnya hanya berbohong, saya berpikir bahwa kita bisa membuat mereka gugup pada sesuatu kondisi


Jadi Hari ini, tujuan saya adalah membagikan sebuah tips yang berbentuk teknik yang dapat digunakan ketika anda berbicara, untuk membantu anda sehingga lebih nyaman dan percaya diri dalam bertutur kata, dikata lain anda dapat berpikir cepat dan pintar berbicara


Untuk melakukan ini kita akan melihat dari 4 langkah yang berbeda:


Diawal, kita akan berbicara mengenai pendekatan yang kita lakukan. Kemudian, siapa audiens kita, lalu konteks yang mana kita temukan sendiri, kemudian struktur yang digunakan untuk membantu pesan kita tersampaikan secara baik

Tips #1 Pendekatan


Berpikirlah berbicara dengan oportunitas positif untuk berbagi ide dengan orang lain


Semuanya didasari cara pandang, ketika kita ingin berdebat maka yang akan kita dapatkan ada lah perdebatan, jika yang kita inginkan adalah pengertian maka yang kita dapatkan adalah pengertian

Kebanyakan dari kita, dimana kita situasi yang dimana kita harus berkomunikasi, kita melihat itu sebagai ancaman, kita melihat itu sebagai suatu kesempatan untuk kegagalan.


Dan saya mengatakan padamu untuk mengubahnya


Kita butuh untuk melakukan sebuah pembicaraan dalam bentuk terbuka, melihatnya sebagai suatu kesempatan untuk berbagi ide, kepercayaan, dan inovasi kita


Dan ketika kita mengambil perspektif keterbukaan, perlahan-lahan kita menuju keberadaan yang kita inginkan.


Tips #2 Audiens


Apa yang audiens anda butuhkan dari anda?, Apa yang mereka sudah ketahui?, apa yang diinginkan dari anda?, Apa sikap mereka terhadap topik yang dibahas?


Kebanyakan dari kita bersikap "INI yang ingin kusampaikan" atau "INI yang saya butuh untuk katakan"


Saya mengatakan ini salah bahwa anda harus berpikir "apa yang audiens kita butuh untuk dengar?" Memang terdengar berbelit-belit dan saya seperti memutar kata-kata namun tidak ada perbedaan mendasar antara keduanya


Ketika anda bertanya pada diri anda "apa yang audiens saya butuhkan" itu meletakkan anda pada pelayanan pada audiens anda, ini mengenai apa yang mereka butuhkan


Dan untuk mengetahui apa yang mereka butuhkan saya akan menyampaikan beberapa pertanyaan kepada diri saya dan audiens untuk mengetahui siapa mereka

"Apa yang mereka ketahui?"

"Apa yang mereka ingin mereka ketahui?"


Dan jika mereka tidak mengerti , "apa yang harus saya lakukan untuk menyampaikan informasi sehingga mereka memiliki alat yang mereka inginkan?"

Dalam maksud pengetahuan, kita harus tahu tahu apa yang mereka harapkan pada saya? Jika mereka sudah pernah mendengar presentasi anda apa yang harus kalian lakukan? Apa yang mereka ekspetasikan?


Cara Pendekatan itu juga dipengaruhi dari apa yang audiens pikirkan mengenai apa yang kamu pikirkan, apa mereka sudah menebaknya, apa mereka menentangnya, atau mereka tidak peduli, itu adalah hal yang harus kamu pikirkan dalam berkomunikasi.


Tips #3 Konteks


Konteks itu penting, waktu apa ini? Emosional apa yang ada di audiens anda? Emosi apa yang ingin anda sampaikan ke mereka? Dimanakah anda?


Paling awal adalah dari waktu, jika pada pagi hari untuk memberikan sedikit energi untuk orang semakin menjadi lebih maju, dan ketika setelah makan siang lebih santai

Kemudian masalah perasaan, kita harus menentukan perasaan apa yang anda harus sampaikan pada audiens? Tapi sebenarnya jika kita berbicara hubungan emosional dengan materi yang ingin kita sampaikan itu akan terbentuk sendirinya jika kita paham dan ingin menyampaikannya


Lokasipun penting, berpikirlah mengenai bagaimana ruangan di setting, perhitungkan bagaimana lingkungannya, apakah itu live atau virtual?


Kita harus memahami kondisi audiens dan itu penting


Tips #4 Struktur


Susun pembicaraan anda sehingga orang-orang tetap terlibat,


Lebih mudah bagi manusia untuk mengerti informasi yang terstruktur, dalam faktanya bahwa informasi akan menjadi lebih baik 40% ketika distruktur


Pada saat saya muda, saya masih harus menghapal nomor telepon dari seorang teman, bagaimana caranya? Mengunakan struktur 3-3-3 sehingga lebih mudah dihapal


Struktur membuat apa yang kita sampaikan menjadi lebih mudah di mengerti, tidak hanya kita sebagai speaker namun juga orang lain sebagai audiens untuk mengingat


Sayapun punya beberapa struktur yang saya senangi ketika ber-presentasi


  1. Pertama, struktur kronologis (Masa lalu - masa sekarang - masa depan)

  2. Kedua, struktur solusi (Masalah - solusi - keuntungan)

  3. Ketiga, struktur deskripsi/konsep (Apa - Lalu Apa - Sekarang Apa)

Jika kamu memiliki pesan yang benar dan kamu mengkomunikasikan secara efektif, kamu akan dapat memberikan efek besar, saya berharap kamu bisa melakukan komunikasi yang berani yang percaya diri dan menarik,


Aku ingin kalian dapat menyampaikan sesuatu yang masih bergema di pikiran audiens walaupun mereka sudah meninggalkan lokasi

Inilah tipsnya, lakukan latihan dan sedikit pendekatan yang positif


Terima kasih

Diambil dari Channel TEDxTalks | Think Smart, Talk Smart | Matt Abrahams | TEDxMontaVistaHighSchool


1 view0 comments

Comments


bottom of page