Cerita mengenai anda dapat membantu anda membuat arah dalam hidup kalian, namun ketika narasi yang ada tidak lengkap atau menyesatkan, cerita yang ada dapat membuat anda menjadi Stuck daripada menyediakan pencerahan. Dalam acara TED psycoterapist dan seorang kolumnis (orang yang secara tetap menulis artikel dalam surat kabar atau majalah.) yang memberikan nasihat Lori Gottlieb menunjukan bagaimana untuk terbebas dari cerita yang kamu ciptakan dan membuat dirimu menjadi editor dari ceritamu sendiri sehingga membuka berbagai macam sudut pandang.
Lori Gottlieb adalah seorang kolumnis rubrik saran yang berjudul “Halo Terapis”. Jadi dia adalah seorang yang banyak menerima berbagai macam surel/e-mail yang diterima dari banyak klien terapisnya yang amat pribadi dalam meminta saran dan tanggapan dari psycoterapis, topiknya berkisar antara patah hati, kehilangan, hingga pertengkaran.
Lori Gottlieb tidak membuang surat-surat yang dia terima tersebut dan disimpan dalam sebuah folder yang dia tulis sebagai “masalah dengan hidup” ,
Dalam berbagai suratnya salah satunya adalah surat mengenai seorang istri yang khawatir suaminya melakukan perselingkuhan dikarenakan tidak seromantis dulu dan ketika malam hari suaminya menelepon seorang wanita dikantornya. Dia mencari fotonya di internet dan menemukan bahwa wanita tersebut lumayan cantik, ia juga panik dikarenakan dalam hidupnya dia mendapatkan pengalaman menjadi seorang broken home karena bapaknya melakukan perselingkuhan, ini membuat dirinya kebingungan.
Lori Gottlieb mengatakan bahwa dia harus berhati-hati terhadap membalas surat-surat karena cerita yang dapatkan hanya berasal dari satu sudut pandang saja, jarang sekali ada yang memiliki memberikan banyak sudut pandang, banyak versi yang dimiliki dalam satu kejadian dikarenakan sudut padang setiap orang berbeda.
Menurut pengalaman dia sebagai terapis, kita semua bukanlah seorang narator yang dapat dipercaya, karena kebanyakan orang yang adalah yang menyampaikan hal-hal yang benar hanya dari sudut pandang mereka itu saja, maksudnya yang mereka sampaikan tergantung dari apa yang ditekankan atau dikurangi, apa yang harus tetap ada dan apa yang dihilangkan, apa yang mereka lihat dan mau tunjukan. Mereka bercerita dalam suatu cara tertentu.
Kita semua hidup dengan cerita tentang hidup kita, pilihan, kesalahan, perlakuan, layak, cerita adalah memahami hidup, tapi apa yang terjadi jika cerita yang kita buat ini menghambat kita, banyak yang terhambat kehidupannya dikarenakan narasi yang dia ciptakan sendiri,
Psikolog jerome bruner mendeskripsikan dengan apik bahwa “bercerita, tidak dapat menghindar dari mengambil sikap moral”
Kita sering berpikir bahwa Keadaanlah yang membentuk cerita kita. Inilah bahayanya cerita, karena dapat mengacaukan.
Lori Gottlieb sebagai seorang psycoterapis yang melalui e-mail/surel berkerja layaknya seorang editor kehidupan, ini yang sering dia katakan jika seorang bertanya apa perkerjaannya, dia berpikir bahwa tidak ada bedanya pengembangan diri dengan editor cerita, dikarenakan keduanya sama-sama ingin mengubah.
Lori Gottlieb juga tidak hanya mengubah cerita seseorang namun juga mengajari seseorang bagaimana mengubah cerita mereka sendiri
Ia menjelaskan sebuah cerita kehidupan seseorang berputar-putar diantara dua tema kehidupan, yang pertama adalah kebebasan dan yang kedua adalah perubahan, inilah yang orang-orang ingin cari dalam perkembangan dirinya,
Ia memulai dari dua tema yang diinginkan semua orang ini, mulai dari kebebasan, kita percaya kita punya banyak sekali kebebasan kecuali saat kita menghadapi sebuah masalah, yang membuat kita “merasa” tidak bebas sama sekali, kebanyakan dari kliennya menyatakan bahwa mereka berasa terjepit pada keadaan terbelenggu oleh keluarga, oleh kerjaan, hubungan, dan masa lalu. Pandangan kita selalu menyempit ketika kita mendapatkan masalah dan terfokus pada masalah yang ada, kita terpenjara dipenjara perasaan kita sedangkan sebenarnya banyak jalan lain yang kita bisa lewati ketika kita lebih tenang dan melihatnya dengan pandangan lain
Tema utama lainnya adalah perubahan, kliennya bercerita bahwa mereka ingin berubah namun yang dia maksud adalah “saya ingin orang lain yang berubah” terapis menjelaskan bahwa jika menyelesaikan permasalahan ini akan menyulitkan diri sendiri, mengapa tidak diri kita yang mulai berubah? Ini mungkin karena dalam berubah harus ada hal yang dikorbankan.
Ia mengatakan bahwa ketika menulis bab baru berarti bertualang mengetahui banyak hal asing, dan diawali dari halaman yang kosong, setiap penulis akan mengatakan tidak ada yang lebih menakutkan dari pada halaman kosong.
Namun jika kita berhasil memulainya maka kedepannya akan lebih mudah untuk ditulis.
Kita selalu bercerita mengetahui diri kita sendiri, namun sebagian dari mengetahui diri adalah melupakan diri sehingga dapat menanggalkan satu versi cerita yang terus-menerus kita ceritakan agar kita dapat hidup dengan sungguh, bukan hidup dalam cerita yang kita bentuk sendiri, begitulah cara mendapatkan jawaban ditengah-tengah perasaan “terjepit” sehingga lebih membuka banyak jalan untuk kita terbebas.
Lori Gottlieb memasang sebuah kata dikantornya yaitu:
Ultracrepidarianism (Sok Tahu)
Yaitu berarti kebiasaan memberi saran dan pendapat diluar pengetahuan dan kompetensi
Ia gunakan sebagai penyadar bagi dirinya sebagai terapis, yaitu ia dapat membantu orang lain untuk tahu keinginannya, namun dirinya tidak bisa menentukan pilihan hidup orang.
Hanya anda yang dapat menulis cerita anda, dan yang Lori Gottlieb merasa lakukan hanyalah membantu anda menulis ulang cerita anda.
Lori Gottlieb menjelaskan bahwa jika menghadapi depresi ia mengatakan kepada kliennya “Anda bukan orang paling tepat untuk membahas diri Anda saat ini” karena ketika kita depresi pandangan kita akan mendistorsi cerita kita, dan mempersempit perspektif kita, kita menciptakan beragam cerita, lalu kita menjadi penyiar berita palsu diri kita sendiri.
Ada pula dalam berbagai kasus, orang yang ingin ditolong adalah seorang “tukang protes yang menolak bantuan” ketika mereka diberi saran mereka akan menolaknya “ya, tapi tidak akan berhasil, karena...” “ tidak mungkin lah, saya tidak bisa melakukannya...”
Dengan orang-orang yang seperti ini saya melakukan pendekatan berbeda dengan mengingatkan bahwa “KITA SEMUA AKAN MATI”,
saya mengingatkan bahwa ada narasi yang akan disampaikan ketika setelah kita meninggal, namanya Orbituari.
Kita bebas memilih siapa kita, menjadi pahlawan atau korban dalam cerita kita, bahwa hidup adalah memutuskan cerita mana yang mau kita dengar atau edit, usaha untuk merevisinya juga setimpal, karena tidak ada yang lebih penting daripada kualitas hidup kita
Jadi kalau kalian sedang berjuang tentang sesuatu, ingat kita semua akan mati dan keluarkan alat menyunting kalian dan tanyakan pada diri kalian, saya mau cerita saya jadinya seperti apa? Lalu tulislah mahakarya kalian.
Terima kasih
Artikel ini berdasarkan video TED oleh Lori Gottlieb berikut dengan suntingan dari penulis
コメント